Kamis, 12 Maret 2015

Cara Uji Validitas SPSS

Validitas itu apa sih? Validitas itu adalah ketepatan atau kecermatan suatu instrumen dalam mengukur apa yang ingin diukur. Pengukuran validitas bisa dibedakan menjadi validitas faktor dan validitas item. Pengukuran validitas faktor ini dengan cara mengorelasikan antara skor total faktor, sedangkan pengukuran validitas item dengan cara mengorelarikan antara skor item.

Dari hasil perhitungan korelasi akan didapat suatu koefisien korelasi yang digunakan untuk mengukur tingkat validitas suatu item dan untuk menentukan apakah suatu item layak digunakan atau tidak. Pada program SPSS teknik pengujian yang sering digunakan para peneliti untuntuk uji validitas adalah menggunakan korelasi Bivariate Pearson dan Corredted item-total Correlation.

  • Bivariate Pearson (korelasi produk momen pearson) 
Analisis ini dengan cara mengorelasikan masing-masing skor item dengan skor total. Skor total adalah penjumlahan dari keseluruhan item. Item-item pertanyaan yang berkorelasi signifikan dengan skor toal menunjukkan item-item tersebut mampu meberikan dukungan dalam mengungkap apa yang ingin diungkap.

- Cara melakukan pengolahan dengan SPSS
  • Masuk program SPSS 16, SPSS 20.
  • Klik variable view pada SPSS editor
  • Pada kolom name ketik item 1 sampai item N, kemudian terakhir ketikkan skortot.
  • Pada kolom Decimals angka ganti menjadi 0 untuk seluruh item.
  • Untuk kolom-kolom lainnya boleh dihiraukan (default).
  • Buka data view pada SPSS data editor.
  • Ketikan data sesuai dengan variabelnya, untuk skortot ketikkan total skornya.
  • Klik Analyze-Correlate-Bivariate.
  • Klik semua variabel dan masukan ke kotak variabel.
  • Klik Ok. 
Dari hasil analisis didapat nilai korelasi antara skor item dengan skor total. Nilai ini kemudian dibandingkan dengan nilai r Tabel, r tabel dicari pada signifikansi 0.05 dengan uji 2 sisi dan jumlah data (n).


  • Corrected Item- Total Correlation.
Analasisi ini dilakukan dengan cara mengorelasikan masing-masing skor item dengan skor total dan melakukan koreksi terhadap nilai koefisien korelasi yang oversestimasi. Hal ini agar tidak terjadi koefisien item total yang oversestimasi. Perhitungan ini cocok digunakan pada skala yang menggunakan item pertanyaan yang sedikit, karena pada item yang jumlahnya banyak penggunaan korelasi bivariate (tanpa koreksi) effek overestimasi yang dihasilkan tidak terlalu besar.
- Cara melakukan pengolahan dengan SPSS

  • Masuk program SPSS.
  • Klik variabel view pada SPSS data editor.
  • Pada kolom name ketik item 1 sampai N.
  • Pada kolom Decimals angka ganti menjadi 0 untuk seluruh item.
  • Untuk kolom lainnya boleh dihiraukan.
  • Buka data view pada SPSS data editor.
  • Ketikkan data sesuai dengan variablenya.
  • Klik Analyze-scale- Reliability Analysis.
  • Klik semua variabel dan masukkan ke kotak items.
  • Klik Statistics, pada descriptives for klik scale if item deleted.
  • klik continue, kemudian klik OK.
Dari hasil analisis didapat nilai korelasi antara skor item dengan skor total. Nilai ini kemudian dibandingkan dengan nilai r Tabel, r tabel dicari pada signifikansi 0.05 dengan uji 2 sisi dan jumlah data (n),

Untuk mendapatkan hasil validitas yang lebih memuaskan/lebih baik maka bisa dilakukan analisis kembali tidak hanya 1x, tetapi bisa 1 atau 3x sehiangga dapat item yang valid.

Jika anda memerlukan solusi tuntas kami bisa melihat label Olah SPSS Biaya dan Jasa Statistik

Sumber pustaka diolah:
-Mandiri Belajar SPSS, Dwi Priyatno (2008)
- Solusi Express SPSS 15, Getut Pramesti (2008)
- Pedoman Analisis Data dengan SPSS. Stanislaus Uyanto PhD (2009)
- Cara Mudah melakukan Analisa Statistik Dengan SPSS. Teguh W (2004)
- Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Prof Imam Ghozali (2005)

Cara Uji Reliabilitas SPSS

Uji Reliabilitas SPSS digunakan untuk apa?  Uji reliabilitas digunakan untuk mengetahui konsistensi alat ukur, apakah alat pengukur yang digunakan dapat diandalkan dan tetap konsisten jika pengukuran tersebut diulang. Ada beberapa metode pengujian reliabilitas di antaranya metode tes ulang, formula belah dua dari Spearman-Brown, formula Rulon, formula Flanagan, Cronbach's Alfa, metode formula KR-20, KR-21, dan metoda Anova Hoyt. Pada SPSS uji yang sering digunkan pada penelitian menggunakan metode Alpha (cronbach's). Metode Alpha sangat cocok digunakan pada skor berbentuk skala dan skor rentangan, ataupun metode dikotomi dan akan menghasilkan perhitungan yang setara dengan menggunakan metode KR-20 dan Anova Hoyt.

Uji signifikansi dilakukan pada taraf signifikansi 0,05, artinya instrumen dapat dikatakan reliabel bila nilai Aplha lebih besar dari r kritis product moment. Atau bisa digunakan batasan 0,6. Menurut Skaran (1992) reliabilitas kurang dari 0,6 adalah kurang baik, sedangkan 0,7 dapat diterima dan 0,8 adalah baik.

- Cara melakukan Uji Reliabilitas pada SPSS
  • Input data item 1 sampai n.
  • Klik Analize - scale - Reliability Analysis.
  • Klik item yang tidak gugur dan masukkan ke kotak items. Jika item-item sudah berada dikotak items maka klik item yang gugur dan keluarkan dengan simbol arah.
  • Klik statistics, pada Descriptives for klik scale if item deleted.
  • klik Continue.
  • Klik ok.
Dari hasil analisis tersebut akan didapat nilai alpha. Kemudian dilihat nilai r kritis (uji 2 sisi) pada signifikansi 0,05 dengan jumlah data n. Jika nilainya lebih dari 0,05 maka dapat disimpulkan instrumen penelitian tersebut reliabel.

Jika anda bingung dan memerlukan solusi tuntas bantuan kami bisa lihat label Olah SPSS Biaya dan Jasa Statistik

Sumber pustaka diolah :
-Mandiri Belajar SPSS, Dwi Priyatno (2008)
- Solusi Express SPSS 15, Getut Pramesti (2008)
- Pedoman Analisis Data dengan SPSS. Stanislaus Uyanto PhD (2009)
- Cara Mudah melakukan Analisa Statistik Dengan SPSS. Teguh W (2004)
- Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Prof Imam Ghozali (2005)

Cara Uji Korelasi SPSS

Analisis korelasi sederhana (Bivariate Correlation) digunakan untuk mengetahui keeratan hubungan antara dua variabel dan untuk mengetahui arah hubungan yang terjadi. Koefisien korelasi sederhana menunjukkan seberapa besar hubungan yang terjadi antara dua variabel. Dalam SPSS ada 3 metode korelasi sederhana (bivariate correlation) di antaranya :

  1. Pearson Correlation, digunakan untuk data berskala interval atau rasio.
  2. Kendall's tau-b, lebih cocok digunakan data berskala ordinal.
  3. Spearman Correlation, lebih cocok untuk data berskala ordinal.
Disini akan dibahas alasisi korelasi sederhana dengan metode Pearson atau sering disebut Products Moment Pearson. Nilai korelasi (r) berkisar antara 1 sampai -1, nilai semakin mendekati 1 atau -1 berarti hubungan antara dua variabel semakin kuat, sebaliknya nilai mendekati 0 hubungan semakin lemah. Nilai positif menujukkan hubungan searah sedangkan nilai negatif menunjukkan hubungan terbalik.

Cara Melakukan Analisis korelasi sederhanda dengan SPSS

  • Masuk Program SPSS.
  • Klik variabel view pada SPSS editor.
  • Pada kolom Name ketik x, kolom Name pada baris kedua ketik y.
  • Pada kolom Decimals ganti menjadi 0 untuk variabel x dan y.
  • Pada kolom label, ketik sesuai label yang anda gunakan.
  • Buka data view pada SPSS data editor, Maka didapat kolom Variabel x dan y.
  • Ketikkan data sesuai dengan variabelnya.
  • klik Analyze - Correlate - Bivariate.
  • Klik variables ke kotak variabel.
  • Klik ok.
Dari hasil analisis korelasi sederhana (r) didapat korelasi antara dua variables tersebut. Jika nilai mendekati 1 atau -1 maka terjadi hubungan yang kuat.

Jika anda bingung dan memerlukan solusi tuntas bantuan kami bisa lihat label Olah SPSS Biaya dan Jasa Statistik

Sumber pustaka diolah :
-Mandiri Belajar SPSS, Dwi Priyatno (2008)
- Solusi Express SPSS 15, Getut Pramesti (2008)
- Pedoman Analisis Data dengan SPSS. Stanislaus Uyanto PhD (2009)
- Cara Mudah melakukan Analisa Statistik Dengan SPSS. Teguh W (2004)
- Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Prof Imam Ghozali (2005)

Cara Regresi Linear SPSS

Analisis regresi linier sederhanda adalah hubungan secara linear antara satu variabel independen (x) dengan variabel dependen (Y).  Analisis ini untuk mengetahui arah hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen apakah positif atau negatif. Juga untuk meprediksi nilai dari variabel dependen apabila nilai variabel independen mengalami kenaikan dan penurunan. Data yang digunakan biasanya berskala interval atau rasio.

Cara analisis Regresi Linear SPSS
  • Masuk Program SPSS
  • Klik variable view pada SPSS data editor.
  • Pada kolom name ketik y, kolom Name pada baris kedua ketik x.
  • Pada kolom Label, ketik label yang digunakan.
  • Buka data view pada SPSS data editor, maka didapat kolom variabel y dan x.
  • Ketikkan data sesuai dengan variabelnya.
  • Klik variabel y dan masukkan kotak dependent, kemudian klik variabel x dan masukkan kolom independent.
  • Klik statistics, klik casewise Diagnostics, klik All cases. Klik Continue.
  • klik Ok. maka hasil output akan didapat pada kolom coefficients dan casewise diagnostics.
 Jika anda bingung dan memerlukan solusi tuntas bantuan kami bisa lihat label Olah SPSS Biaya dan Jasa Statistik

Sumber pustaka diolah :
-Mandiri Belajar SPSS, Dwi Priyatno (2008)
- Solusi Express SPSS 15, Getut Pramesti (2008)
- Pedoman Analisis Data dengan SPSS. Stanislaus Uyanto PhD (2009)
- Cara Mudah melakukan Analisa Statistik Dengan SPSS. Teguh W (2004)
- Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Prof Imam Ghozali (2005)

Analisis SPSS Metode Parametrik

Analisis SPSS dengan metode parametrik banyak digunakan oleh mahasiswa dalam mengalisis datanya. Berikut tabulasi analisis yang digunakan dalam SPSS.

ANALISIS DAN PENGUJIAN
ALAT ANALISIS
Uji  Instrumen Data
-          Uji Validitas


-          Uji Reliabilitas

-          Correlate Bivariate (Pearson)
-          Reliability (Corrected Item- Total Correlations)
-          Reliability (Cronbach-Alpha)
Uji Asumsi Dasar
-          Uji Normalitas
-          Uji Homogenitas

-          Uji Linearitas

-          Explore (one Sample Kolmogorov-smirnov)
-          One Way Anova (Test of Homogeneity of variances)
-          Comapres Means (Test Linearity)
Uji Penyimpangan Asumsi Klasik
-          Uji Multikolinearitas
-          Uji Heteroskedastisitas

-          Uji Autokorelasi

-          Regression Linear (VIF)
-          Regression Linear (meregresikan Ln2 dengan   LNx)
-          Regresi Linear (Durbin-Watson)
Statistik Deskriptif
-          Descriptives
Analisa Korelasi Sederhana
-          Uji Signifikansi Korelasi Sederhana

-          Correlate Bivariate (Pearson product moment)
-          t tes
Analisis Korelasi Parsial
-          Uji Signifikansi korelasi parsial

-          Correalte Partial
-          t test
Analisis  Regresi Linear Sederhana
-          Uji Koefisien Regresi Sederhana

-          Regression Linear (simple regression)
-          T test
Analisis Regresi Linear Berganda
-          Analisis korelasi Ganda
-          Analisis Determinasi
-          Uji Koefisien Regresi secara bersama-sama
-          Uji koefisien regresi secara parsial

-          Regression Linear (Multiple Rgression)
-          Model Summary (R)
-          Model Summary (R2 atau adjusted R2)
-          Annova (F Test)
-          T test
Uji Perbedaan Rata-rata
-          Pengujian satu sample
-          Pengujian dua sampel tidak berhubungan

-          Pengujian dua sampel berpasangan
-          Pengujian Varian satu jalur

-          Compare Means (One Sample T test)
-          Compare means (independent sample t test)
-          Compare means (Paired sample t test)
-          Comapare means (one way annova)
Uji Kai kuadrat (x2)
-          Koefisien kontingensi

-          Crosstab (Pearson Chi Square)
-          Crosstab (symmetric Measures)


Jika anda bingung dan memerlukan solusi tuntas bantuan kami bisa lihat label Olah SPSS Biaya dan Jasa Statistik